Pergi ke rumah pacarnya untuk bermain, anak laki-laki itu sangat beruntung mendapat kesempatan bermain dengan ibunya. Waktu pacaran merupakan waktu yang cukup bagi mereka berdua untuk melakukan banyak hal, seperti berhubungan seks. Meski sudah tua, namun kebutuhan fisiologis Nafsu tak kunjung usai. Hal ini membuatnya rindu merasakan sensasi tenggelam dalam sensualitas, dan pacar putri kesayangannya itulah yang selama ini ia cari-cari. Meski pertumbuhan dan kecantikan tubuhnya berangsur-angsur menghilang, namun tubuhnya masih sangat langsing dan menggoda seperti gadis muda yang mulai pergi ke gym untuk memiliki tubuh yang lebih menarik. Dan hal itulah yang mendorongnya untuk melampaui batas, menyebabkan semuanya terjadi begitu tiba-tiba bahkan pacarnya pun tidak bisa memprediksinya.